KOMPETENSI DASAR
Mendeskripsikan penurunan tekanan
uap, kenaikan titik didih, penurunan
titik beku larutan, dan tekanan osmotik termasuk sifat koligatif larutan.
INDIKATOR PEMBELAJARAN
PETUNJUK BELAJAR
·
Bacalah
rangkuman materi berikut dengan seksama
·
Setelah
selesai membaca materi berikut jawablah soal-soal berikut
·
Jika
anda mengalami kesulitan diskusikan dengan teman anda
Di alam hampir
tidak ditemukan zat cair murni 100 %. Hampir semua cairan yang ada di bumi
berbentuk larutan atau campuran. Larutan merupakan campuran yang homogen,
yaitu suatu campuran serba sama, antara zat terlarut (solute) dan
zat pelarut (solvent), sehingga tidak dapat dibedakan satu sama
lain. Adanya zat terlarut di dalam pelarut menyebabkan perubahan sifat
fisik pada pelarut dan larutan tersebut. Sifat fisik yang mengalami
perubahan misalnya penurunan tekanan uap, penurunan titik didih, kenaikan
titik didih, dan tekanan osmosis.
Ada banyak hal yang menyebabkan larutan mempunyai
sifat yang berbeda dengan pelarutnya. Salah satu sifat terpenting
dari larutan adalah sifat koligatif larutan. Sifat koligatif didefinisikan sebagai
sifat fisik larutan yang hanya ditentukan oleh jumlah partikel dalam
larutan dan tidak tergantung jenis partikelnya.
Jenis sifat koligatif: penurunan tekanan uap larutan,
penurunan titik beku larutan, kenaikan titik didih larutan, dan tekanan
osmosis larutan.
Jumlah zat terlarut dalam
suatu larutan dinyatakan dengan konsentrasi larutan. Konsentrasi
menyatakan komposisi secara kuantitatif perbandingan zat terlarut dengan
pelarut dan atau larutan. Ada beberapa cara untuk menyatakan konsentrasi,
yaitu : molaritas, molalitas, dan fraksi mol. Ketiganya akan menjadi dasar
untuk mempelajari sifat koligatif larutan, sehingga ketiganya harus dipelajari
terlebih dahulu.
·
Molalitas
Pada pelajaran sebelumnya, kita menyatakan konsentrasi
dengan persentase (%) dan molaritas (M). Dalam molaritas, kuantitas
larutan didasarkan pada volume. Anda tentu ingat, volume merupakan fungsi
suhu (zat akan memuai ketika dipanaskan). Oleh karena sifat koligatif
larutan dipengaruhi suhu, diperlukan suatu besaran yang tidak bergantung
pada suhu. Besaran tersebut dinyatakan berdasarkan massa karena massa
tidak bergantung pada suhu, baik dari kuantitas zat terlarut maupun
pelarutnya.
Untuk itu, digunakan molalitas yang menyatakan
jumlah partikel zat terlarut (mol) setiap 1 kg pelarut (bukan larutan).
Larutan yang dibuat dari 1 mol NaCl yang dilarutkan dalam 1.000 g air
dinyatakan sebagai larutan 1 molal dan diberi lambang 1 m NaCl.
Molalitas
didefinisikan dengan persamaan berikut.
massa =
massa zat terlarut (g)
Mr =
massa molar zat terlarut (g/mol)
p = massa zat pelarut (g)
Molalitas
juga berguna pada keadaan pelarut merupakan
padatan pada suhu kamar dan hanya dapat diukur massanya bukan volumenya
sehingga tidak mungkin dinyatakan dalam bentuk molaritas.
Perhatikanlah contoh soal penentuan molalitas berikut.
- Contoh
Soal Molalitas (1) :
Sebanyak 30 g urea (Mr = 60 g/mol)
dilarutkan ke dalam 100 g air. Hitunglah molalitas larutan!
Pembahasan :
Molalitas = (massa zat terlarut/ Mr zat terlarut) x (1000/ massa zat pelarut)
molalitas (m) = (30 gram / 60 gram/mol) x (1000 gram/ 100 gram)
= 0.5 x 10 = 5 molal
2. Contoh Soal Molalitas (2) :
Molalitas suatu larutan 20% berat C2H5OH (Mr = 46 g/mol) adalah....
Jawaban :
C2H5OH 20% artinya 20 gram C2H5OH dalam
80 gram air :
Dimisalkan jumlah larutan 100 gram, maka massa C2H5OH adalah 20 gram dan massa air 80 gram
m
=(20 gram/ 46 gram/mol) x (1000/ 80) = = 5,4 m
Jadi,
kemolalan larutan 20% berat C2H5OH adalah
5,4 m.
- Hitung
molal larutan 36% glukosa!
- Hitung molalitas larutan bila 24 gram Kristal MgSO4
dilarutkan dalam 400 gram air !
2. Fraksi
Mol
Fraksi mol merupakan satuan konsentrasi yang semua
komponen larutannya dinyatakan berdasarkan mol. Secara umum jika terdapat larutan AB dimana A mol zat terlarut dan B mol
zat pelarut, fraksi mol A (XA)
Untuk lebih mudah
memahami Perhatikanlah contoh soal berikut.
Contoh Soal Fraksi mol (3) :
Sebanyak 6 gram urea
( Mr 60 ) dilarutkan dalam 90 gram air
Jawaban :
Diketahui :
mol urea = 6/60 = 0.1 mol
mol air = 90/18 = 5.0 mol
Mol total larutan = 5.0 + 0.1 mol = 5.1 mol
Fraksi mol urea = mol urea/ mol total larutan = 0.1 mol / 5.1 mol = 0,02
Fraksi mol air = 1 – 0,02 = 0,98
Contoh Soal Fraksi mol (4) :
Berapa fraksi mol setiap komponen dari campuran 0,2 mol O2 dan 0,5
mol N2?
Kunci Jawaban :
X O2 = (mol O2) / (Mol O2 + Mol N2 ) = 0.2 mol / 0.7 mol = 0,29
X N2 = (mol N2) / (Mol O2 + Mol N2 ) = 0.5 mol / 0.7 mol = 0,71
Fraksi mol N2 bisa juga dihitung dengan
XN2 = 1 – XO2 = 1 – 0,29 = 0,71
Jadi, fraksi mol O2 adalah 0,29 dan fraksi mol N2 adalah 0,71,
Contoh
Soal UMPTN 1998 (5) :
Fraksi mol suatu larutan metanol CH3OH dalam air adalah 0,50. Konsentrasi
metanol dalam larutan ini jika dinyatakan
dalam persen berat adalah ....
Kunci
Jawaban :
mol
metanol = mol air (misalkan 1 mol)
massa
metanol = mol x Mr = 1 x 32 = 32
massa air = mol x Mr = 1 x 18 = 18
%w/w = (massa metanol/ massa larutan) x 100 % =
= 32 g / 50 g x 100 % = 64 %
Jadi, konsentrasi metanol dalam larutan dalam persen berat adalah 64 % (C)
Contoh Soal
Fraksi Mol
- Berapakah fraksi mol benzena (C6H6)
dan toluena dalam larutan yang dibuat dengan komposisi 250 gram benzena
dan 250 gram toluena?
- Hitunglah fraksi mol glukosa di dalam larutan
glukosa 36% (Mr glukosa = 180, Mr air = 18).
- Hitunglah molalitas dan fraksi mol larutan NaOH
dalam air yang kadarnya 40% (Mr NaOH = 40)
Demikian cara mencari konsentrasi larutan dalam molalitas dan fraksi mol.
Hitungan konsentrasi larutan berikut sebagai dasar dalam mempelajari sufat koligatif larutan.
Apabila ada pertanyaan, silakan ditulis pada kolom komentar. Semoga bermanfaat