Apakah itu benzena?
Perhatikan gambar berikut
Gambar di atas adalah wujud dari senyawa benzene dan
model benzene dengan molymod. Coba
kalian jelaskan sifat fisik dari
senyawa tersebut
Sifat
Fisik :
- Zat cair tidak berwarna
- Memiliki bau khas (ber-aroma)
- Mudah menguap
- Tidak larut dalam pelarut polar
(missal : air) , tetapi larut dalam pelarut yang kurang polar atau non
polar seperti eter dan karbon tetrakolrida
- Titik leleh : 5,5 ° C
- Titik didih : 80,1 ° C
- Massa jenis : 0,88
SIFAT
KIMIA
- Bersifat karsinogen (racun)
- Merupakan senyawa non polar
- Tidak begitu reakstif, tetapi
mudah terbakar dengan menghasilkan banyak jelaga
- Lebih mudah mengalami reaksi
subtitusi daripada adisi
Benzena adalah salah satu senyawa karbon yang mempunyai
struktur rantai tertutup atau siklik/melingkar. Karena senyawa siklik
biasanya berbau harum (walaupun tidak
semuanya), maka sering disebut senyawa aromatis.
Benzena pertama kali disintesis oleh Michael Faraday (1825),
yang kemudian pada tahun 1865, Frederich August Kekule berhasil
menjelaskan struktur siklik dari benzena, yang merupakan enam atom karbon
tak jenuh melingkar dengan sudut ikatan 120 derajat.
Struktur Benzena:
Ataulis
Ikatan antara atom karbon dalam benzene adalah ikatan rangkap dua dan ikatan
tunggal yang berselang-seling. Lihat gambar di atas. Adanya ikatan rangkap dua memperlihatkan
sifat ketidakjenuhan . Tetapi ternyata
benzene tidak menunjukkan sifat ketidakjenuhan dengan uji bromin. Benzena
tidak melunturkan warna dari air Bromin.
Hal ini menunjukkan bahwa
benzena tidak mengalami reaksi adisi
atau reaksi penghilangan ikatan rangkap.
Berdasarkan analisis, ternyata :
- ikatan
rangkap dua pada molekul benzena tidak terlokalisasi pada atom C tertentu.,melainkan
dapat berpindah-pindah.(terdelokalisasi)
- Gejala
tersebut di atas disebut Resonansi.
- Resonansi
terjadi karena adanya delokalisasi electron dari ikatan rangkap ke ikatan
tunggal . Delokalisasi electron pada benzene ditunjukkan pada gambar berikut :
- Adanya
resonansi pada benzene
menyebabkan ikatan pada benzene stabil, sehingga ikatan rangkapnya tidak
dapat diadisi oleh air bromine.
- Teori
resonansi menerangkan mengapa benzene sukar diadisi. Hal ini
disebabkan ikatan rangkap dua karbon-karbon dalam benzene terdelokalisasi
dan membentuk semacam cincin yang kokoh terhadap serangan kimia.
- Oleh karena itu, reaksi yang umum
terjadi pada benzene adalah reaksi
subtitusi terhadap H tanpamengganggu cincin karbonnya.
- Oleh sebab
itu benzene sering digambarkan
Benzena - Penggantian
satu atau lebih atom H yang terikat pada cincin benzene oleh
atom atau gugus fungsi menghasilkan
senyawa turunan benzene
A. TATA NAMA BENZENA DAN TURUNAN BENZENA
Berdasar IUPAC, dalam penamaan benzene dan
turunannya maka cincin benzene dianggap sebagai induknya , sama seperti rantai
terpanjang dalam alkana, Gugus fungsi
lain yang terikat pada benzene dianggap sebagai cabang
- Cincin benzena dianggap rantai induk,sedangkan R- ( alkil ),NO2 ( nitro),halida (-X) dianggap sebagai cabang
2. Benzena dengan gugus alkyl sebagai subtituen diklasifikasikan sebagai golongan arena. Penataan nama dibagi dua, yaitu :
- Jika gugus alkyl berukuran kecil (atom C ≤ 6), maka benzene sebagai induknya, dan alkyl sebagai cabang
- Jika cincin benzene terikat pada rantai alkana bergugus fungsi maka cincin benzene sebagai subtituen (cabang) dan alkana yang mengandung gugus fungsi sebagai induknya
2-fenil-1-etanol benzyl alkohol
- Jika cincin benzene terikat pada gugus alkyl berukuran besar (atom C > 6), maka benzene sebagai cabangnya, dan alkyl sebagai induknya.
3. Tata Nama Senyawa Turunan Benzena dengan dua subtituen yang terikat
pada cincin benzena
Benzena dengan dua gugus subtituen diberi nama
dengan awalan orto (o-), meta (m-) , para (p-) atau
menggunakan
angka.
- Orto diterapkan untuk subtituen berdampingan (posisi 1 dan 2),
- meta untuk posisi 1 dan 3, dan
- para untuk posisi 1 dan 4
No comments:
Post a Comment