4. Tekanan Osmosis (π)
Bila dua larutan
yang konsentrasinya berbeda, yang satu pekat dan yang lainnya encer dipisahkan
oleh membran semipermiabel, maka molekul-molekul pelarut akan mengalir dari
larutan yang lebih encer ke larutan yang lebih pekat, sedangkan molekul zat
terlarut tidak mengalir.
Hal ini terjadi
karena partikel pelarut lebih kecil daripada partikel zat terlarut sehingga
partikel pelarut dapat menembus membran semipermiabel dan partikel zat terlarut
tidak. Aliran suatu pelarut dari suatu larutan dengan konsentrasi lebih rendah
ke larutan dengan konsentrasi tinggi melalui membran semipermiabel disebut osmosis.
Gambar 4. Proses Osmosis
Peristiwa osmosis dapat dicegah dengan memberi tekanan pada permukaan
larutan. Tekanan yang diperlukan untuk mencegah terjadinya osmosis ini disebut tekanan osmotik.
Menurut
Van’t Hoff, tekanan osmotik larutan encer sebanding dengan molaritas, dan dapat
dihitung dengan rumus yang serupa dengan persamaan gas ideal.
Gambar 5 Proses
hipotonik, isotonik dan hipertonik
Larutan infuse yang dimasukkan ke
dalam tubuh pasien melalui pembuluh darah harus bersifat larutan isotonis ( memiliki tekanan osmotic
yang sama) dengan sel darah.
Jika larutan infuse itu hipertonis (tekanan osmotiknya lebih tinggi), maka terjadi krenasi (air keluar dari sel darah), sehingga
sel mengkerut dan rusak.
Jika larutan infus itu hipotonis (tekanan osmotiknya lebih rendah) maka terjadi
hemolisis (air masuk ke sel darah) yang menyebabkan sel darah
menggelembung dan pecah.
Contoh tekanan osmotic :
Sebanyak 3,6 gram glukosa (C6H12O6)
dilarutkan dalam air sampai volumenya 200 ml pada suhu 27⁰C. Ditanyai tekanan
osmosis sebesar….atm
Jawab :
Diket : g = 3,6 gram
Mr = 180 Volume = 200 ml = 0,2 l
Suhu (T) = 273⁰ + 27⁰
= 300⁰K
Mol = 3.6 gram/ 180 = 0,2 mol
M = 0.2 mol / 0.2 l = 1 M
Π = 1 mol/l x 0.082 x 300 =
2,46 atm
- Suatu
zat non elektrolit sebanyak 24 gram dilarutkan dalam air hingga volumenya
250 ml dan mempunyai tekanan osmotic 32,8 atm pada suhu 27⁰C, R=0,082 L
atm/mol K, massa molekul relatifnya adalah..
A.
36
B. 48 C.72 D.96 E.144
Video mengenai tekanan osmosis larutan dapat dilihat pada tautan berikut :
Egg_Osmosis_Hypertonic_vs_Hypotonic
File pembelajaran sifat koligatif dalam file swf dapat dilihat pada tautan berikut :
Flash_Sifat_Koligatif_larutan_swf
File powerpoint pembelajaran sifat koligatif dapat dilihat dan diunduh pada tautan berikut :
Sifat_Koligatif_Larutan_ppt
Materi sifat koligatif lainnya bisa dibaca pada tautan di bawah ini :
2. Kenaikan Titik Didih dan Penurunan Titik Beku Larutan di
SINI
3. Penurunan Tekanan Uap Larutan di
SINI
4. Sifat Koligatif Larutan Elektrolit di
SINI
5. Penerapan Sifat Koligatif Dalam Kehidupan Sehari-Hari di
SINI